GEJALA SKIZOFRENIA

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpXySBCJ6Lf3E_r9eR_Euxj3ohmd6-c2-mHPZGEUFtb__hwwXNXeV0zygVtglwyP9TTrNwsBap5ksyNAvnTEsBTZyVmKjYIt5sp43YJWerytnufka6JkVWniA2NcUgQefD_HlIvUmLraU/s1600/emotion.jpg 


Gangguan yang sekarang kita kenal sebagai skizofrenia ini marak diperbincangkan di masyarakat. Namun, banyak dari kita tidak tahu apa sebenarnya skizofrenia itu. Dalam beberapa kasus, penderita kelainan ini dianggap kerasukan setan, ditakuti, disiksa, diasingkan atau bahkan dikurung selamanya.

Seperti kebanyakan gangguan mental lainnya, penyebab skizofrenia masih belum tersaji secara jelas. Kebanyakan orang membayangkan penderita skizofrenia sebagai seseorang yang rentan dengan kekerasan atau sikap tidak terkontrol.

Salah satu jenis yang paling jelas dari kerusakan yang disebabkan oleh skizofrenia melibatkan bagaimana cara seseorang berpikir. Individu dapat kehilangan kemampuan berpikirnya secara rasional dalam mengevaluasi lingkungan dan cara berinteraksi dengan orang lain. Mereka kerap memercayai hal-hal yang tidak benar, dan mungkin mengalami kesulitan menerima apa yang mereka lihat sebagai realitas "yang benar".

Skizofrenia lebih sering meliputi halusinasi dan/atau delusi, yang mencerminkan distorsi dalam persepsi dan interpretasi tentang realitas. Hampir sepertiga dari mereka yang didiagnosis dengan skizofrenia akan mencoba bunuh diri. Sekitar 10 persen dari mereka yang didiagnosis dengan kelainan ini akan bunuh diri dalam waktu 20 tahun dari awal munculnya gangguan ini.

Pasien skizofrenia tidak mungkin berbagi niat bunuh diri mereka dengan orang lain. Risiko depresi tentu memerlukan perhatian khusus karena tingginya tingkat bunuh diri pada pasien dengan kelainan ini. Mereka juga kerap melakukan hal-hal yang dianggap aneh oleh orang lain.

Misalnya, orang dengan skizofrenia dapat bertindak paranoid seperti membeli beberapa kunci untuk pintu mereka, selalu melihat ke belakang setiap kali berjalan di depan umum, dan menolak untuk berbicara di telepon.

Perilaku ini mungkin dianggap tidak masuk akal dan tidak logis. Tetapi, bagi mereka yang menderita skizofrenia, perilaku ini mungkin mencerminkan reaksi yang wajar atas keyakinan palsu mereka tentang orang lain di luar sana yang ingin berbuat jahat pada mereka.

Timbulnya skizofrenia pada kebanyakan muncul secara bertahap yang umumnya terjadi pada tahap dewasa awal - biasanya di awal 20-an. Kerabat dan teman sudah dapat melihat tanda-tanda peringatan dini jauh sebelum gejala utama skizofrenia terjadi pada pasien. Selama fase awal, seseorang mungkin terlihat tak memiliki tujuan hidup, menjadi semakin eksentrik dan tidak termotivasi. Mereka akan mengisolasi diri dan mulai menghindari keluarga dan teman-teman mereka.

Berikut adalah tanda-tanda yang menunjukkan seseorang mengalami skizofrenia, seperti dilansir psychcentral.com.

1. Mengisolasi diri atau menarik diri dari pergaulan sosial
2. Irasional, mengatakan atau meyakini sesuatu yang aneh atau ganjil
3. Peningkatan paranoia atau mempertanyakan motivasi orang lain
4. Mudah emosi
5. Permusuhan atau kecurigaan
6. Peningkatan ketergantungan pada obat-obatan atau alkohol (dalam upaya untuk mengobati diri)
7. Kurangnya motivasi
8. Berbicara dengan cara yang aneh tidak seperti diri mereka sendiri
9. Sering tertawa pada waktu yang tidak tepat
10. Insomnia atau susah tidur
11. Penurunan dalam penampilan pribadi dan kebersihan

Meskipun tidak ada jaminan bahwa seseorang yang mengalami satu atau lebih gejala-gejala di atas menderita skizofrenia, sebelas tanda di atas bisa menjadi acuan untuk mengenali apakah ada gangguan yang diderita seseorang. (Merdeka.com).



Previous
Next Post »

Aceh Blogger Community